Monday 25 March 2013

Where is your passion?

Assamualaikum
Sudah lama sekali ini tidak nulis di blog ini dan mungkin ini adalah tulisan pertama saya di tahun 2013 :D


Beberapa waktu kemaren saya ditelpon oleh salah seorang praktikan saya di mata praktikum jaringan komputer (praktikan wali lain sih sebenernya) yang galau dengan pemilihan konsentrasi kuliahnya. Dia galau antara memilih konsentrasi jaringan komputer atau sistem cerdas. Padahal baru bangun tidur udah dicurhatin orang galau konsentrasi mata kuliah.. Dengan nada suara masih serak" basah kuyup ndak karuan dimulailah diskusi kami dengan serius 5 % sisanya ngalor-ngidul ndak jelas kemana arah tujuan pembicaraan kami. Kurang lebih begini cuplikan pembicaraan kami

x : mas aku galau e milih konsentrasi apa antara jarkom sama sistem cerdas
y : iye.. terus..
x : ya ingin hati pengen ngambil jarkom karna saya merasa mudah disitu..
y : hmm... terus..
x : tapi kata hati pengen ngambil konsentrasi di sistem cerdas karena saya merasa pengen belajar disana dan saya juga merasa suka ngoding bla.. bla.. bla.. bla.. bla.. (disensor saja daripada kepanjangan)
y : jadi intinya kamu pengen ambil jaringan komputer.. tapi kata hati kamu pengen ambil sistem cerdas.. gitu kan?
x : iya mas..
y : owh.. yayaya.. jadi gini.. bla.. bla.. bla..  (kita bahas dibawah saja)




kebanyakan dari kita sebagai mahasiswa kebingungan arah dalam menentukan dimana kita ingin mengambil mata kuliah pilihan kita.. hal ini juga seperti menentukan kedepan kita akan bekerja dibidang apa atau di perusahaan mana atau bahkan yang paling gampang itu contohnya menentukan jurusan apa ketika kita akan masuk kuliah.. Dan memang hal" yang menyangkut dengan masa depan kita yang tidak pernah pasti ini pasti akan membuat kita galau dan itu pasti galau total lah.. karna yang pasti itu cuman kematian dan masa lalu saja *asssyeeekk..

Okk disini saya akan menjelaskan dengan berdasarkan pengalaman sendiri dan diskusi dengan teman dan sahabat" saya jadi kalau ada yang merasa ndak cocok dengan apa yang saya tulis ya bisa nambah komen buat saling tuker pikiran :)

Okk yang akan kita bahas sekarang ini adalah "where is your passion?" dimana semangatmu? dimana gairahmu? kurang lebih sih begitu.. kata" "where is your passion" ini terkadang membuat kita galau lho.. kenapa? karena bisa saja kita belum mengenal diri kita sendiri dengan baik.. setuju tidak? untuk menjawab pertanyaan itu maka kita harus mengenal diri kita sendiri dengan sebaik mungkin.. gunakan masa muda mu untuk mencari jati diri secepat mungkin sehingga kita tidak menyesal ketika kita sudah beranjak tidak muda lagi..

kemudian apa sih hubungannya dengan cerita diatas?
kembali lagi ke cerita diatas dengan problem praktikan ku pengennya ngambil jarkom tapi dia merasa lebih bersemangat ketika dia mengambil sistem cerdas karena dia suka membuat aplikasi *kasarannya gitu aja ya? :p
nah sekarang bagaimana kita menentukan passion kita dimana? kalau menurut kalian dari cerita diatas mana yang akan kalian pilih? apakah ambil jaringan komputer ataukah ambil sistem cerdas? sebagian orang akan tetap kepada pilihan jarkom karena dengan embel" kita mudah mengerjakannya.. betul tidak? namun bagaimana dengan pilihan ke dua? yaitu sistem cerdas. Sebenarnya pilihan ini bukan pilihan tentang mana mudah mana susah tapi dimana passionmu? apakah itu hanya sebatas kita mudah mengerjakan sesuatu kemudian kita dapat menyebut hal itu dengan passion kita?

 
nah yang disebut passion itu adalah semangat atau gairah kalian ketika kalian mengerjakan sesuatu.. sesulit apapun itu jika itu adalah passion kalian maka kalian akan senang hati mengerjakannya walaupun kalian harus banting tulang kesana kemari dan bahkan rela tidak tidur hanya untuk hal tersebut. Dari cerita diatas saya menyarankan memang untuk mengambil sistem cerdas kenapa karena dia merasa suka dengan hal tersebut kemudian dia mau belajar untuk hal itu. Menurut saya modal pertama untuk mengenal passion kita ada dimana adalah suka dulu dengan sesuatu.. ketika kita suka maka pekerjaan seberat apapun akan terasa enteng.. Sebagai contoh saya pernah membuat sistem untuk komputasi parallel untuk kampus saya.. Disitu saya selalu kurang tidur dalam 1 minggu bahkan didalam kuliah pun saya malah numpang tidur.. memang lelah tapi disitu passion saya.. apakah mudah? *coba googling saja dan dikira" sendiri ya susahnya seperti apa membuat sistem untuk pemrosesan data secara parallel.. :D disini saya dalam kondisi tidak tau apa" sama sekali dan memang dari 0 tanpa ada basic dalam hal tersebut.. nah itu salah satu contoh dari passion seseorang..
apakah dengan contoh diatas temen" masih bingung dalam menentukan dimana passion kalian?

dalam dunia kuliah atau kerja passion juga menjadi salah satu penyemangat kita dalam mengerjakan pekerjaan tersebut.. ketika kita tidak berada dalam pekerjaan yang bukan passion kita maka kita bekerja selayaknya robot saja tanpa ada rasa senang mengerjakannya didalam hati.. pasti rasanya beda kok kerja dengan memang itu passion kita dan kerja dengan terpaksa kerja.. Hal itu jelas sangat beda rasanya..

terus bagaimana dengan passion kita yang terpaksa kita kubur karena salah ambil jurusan atau terkubur dengan padatnya kegiatan kita? sebenernya hal" itu tidak terkubur kok.. saran saya buka kuburannya dan tetaplah lanjutkan passion kalian dimana janganlah kubur passion dan cita-cita kalian karna terpaksa akan sesuatu hal.. Misal kalian suka nulis cerpen tapi karna kuliah di IT passion nulis kalian hilang ditelan tugas" yang seabrek.. Kalau kalian memang suka nulis ya lanjutkanlah nulis cerpen disamping kehidupan kampus yang padat toh malah itu bisa jadi bahan tulisan kalian juga? atau kalian suka masak pengen jadi chef gitu deh ceritanya tapi kalian nyasar ke jurusan teknik mesin *jauh banget dah.. lanjutkan saja passion kalian dalam hal memasak.. siapa tau kedepan anda bakal jadi chef.. sekaligus jadi juragan alat masak :D

 
Temen sempet share hal bagus di fb ini copasnya saya sertakan disini. judulnya rada ndak asik sih.. heheh.. tapi ini bagus untuk dibaca kok

KENAPA INDONESIA KALAH KREATIF DENGAN BANGSA BARAT?

Sebenarnya ini adalah ringkasan dari buku Prof. Ng Aik Kwang dari University of  Queensland yang berjudul “Why Asians Are Less Creative Than Westerners” (Mengapa bangsa Asia kalah kreatif dari negara-negara barat), tapi berhubung saya tinggal di Indonesia dan lebih mengenal Indonesia, maka saya mengganti judulnya, karena saya  merasa bahwa bangsa Indonesia memiliki ciri-ciri yang paling mirip seperti yang tertulis dalam buku itu.

1. Bagi kebanyakan orang Indonesia, ukuran sukses dalam hidup adalah banyaknya materi yang dimiliki (rumah, mobil, uang dan harta lain). Passion (rasa cinta terhadap sesuatu) kurang dihargai. Akibatnya, bidang kreatifitas kalah populer oleh profesi dokter, pengacara, dan sejenisnya yang dianggap bisa lebih cepat menjadikan seorang untuk memiliki banyak kekayaan.

2.Bagi orang Indonesia, banyaknya kekayaan yang dimiliki lebih dihargai daripada
cara memperoleh kekayaan tersebut. Tidak heran bila lebih banyak orang menyukai
ceritera, novel, sinetron atau film yang bertema orang miskin jadi kaya mendadak karena
beruntung menemukan harta karun, atau dijadikan istri oleh pangeran dan sejenis itu. Tidak heran pula bila perilaku korupsi pun ditolerir/diterima sebagai sesuatu yang wajar.

3.Bagi orang Indonesia,pendidikan identik dengan hafalan berbasis “kunci jawaban”, bukan pada pengertian. Ujian Nasional, tes masuk PT, dll, semua berbasis hafalan. Sampai tingkat sarjana, mahasiswa diharuskan hafal rumus-rumus ilmu pasti dan ilmu hitung lainnya, bukan diarahkan untuk memahami kapan dan bagaimana menggunakan rumus rumus tersebut.

4.Karena berbasis hafalan, murid-murid di sekolah di Indonesia dijejali sebanyak mungkin pelajaran. Mereka dididik menjadi “Jack of all trades, but master of none” (tahu sedikit-sedikit tentang banyak hal tapi tidak menguasai apapun).

5.Karena berbasis hafalan, banyak pelajar Indonesia bisa jadi juara dalam Olympiade
Fisika dan Matematika. Tapi hampir tidak pernah ada orang Indonesia yang memenangkan Nobel atau hadiah internasional lainnya yang berbasis inovasi dan kreativitas.

6.Orang Indonesia takut salah dan takut kalah. Akibatnya, sifat eksploratif sebagai upaya
memenuhi rasa penasaran dan keberanian untuk mengambil resiko kurang dihargai.

7.Bagi kebanyakan bangsa Indonesia, bertanya artinya bodoh, makanya rasa penasaran tidak mendapat tempat dalam prosespendidikan di sekolah.

8.Karena takut salah dan takut dianggap bodoh, di sekolah atau dalam seminar atau
workshop, peserta jarang mau bertanya tetapi setelah sesi berakhir, peserta akan mengerumuni guru/narasumber untuk meminta penjelasan tambahan.

Dalam bukunya, Prof.Ng Aik Kwang menawarkanbeberapa solusi sebagai berikut:

1. Hargai proses. Hargailah
orang karena pengabdiannya,bukan karena kekayaannya.Percuma bangga naik haji atau membangun mesjid atau pesantren, tapi duitnya dari hasil korupsi

2.Hentikan pendidikan berbasis kunci jawaban. Biarkan murid memahami bidang yang paling disukainya.

3.Jangan jejali murid dengan banyak hafalan, apalagi matematika. Untuk apa
diciptakan kalkulator kalau jawaban untuk X x Y harus dihapalkan? Biarkan murid
memilih sedikit mata pelajaran tapi benar-benar dikuasainya.

4.Biarkan anak memilih profesi berdasarkan passion (rasa cinta)-nya pada bidang itu, bukan memaksanya mengambil jurusan atau profesi tertentu yang lebih cepat menghasilkan uang.

5.Dasar kreativitas adalah rasa penasaran berani ambil resiko. Ayo bertanya!

6. Guru adalah fasilitator, bukan dewa yang harus tahu segalanya. Mari akui dengan bangga kalau kita tidak tahu!

7.Passion manusia adalah anugerah Tuhan. Sebagai orang tua, kita bertanggungjawab
untuk mengarahkan anak kitauntuk menemukan passionnya dan mensupportnya.

Tulisan ini adalah tulisan ngalor-ngidul karna pengen nulis aja.. mungkin masih ada editing kedepan.. karna keknya rada ndak sambung sih.. :p orang lagi sakit pengen nulis ya gini ndak sambung blas..

 
pesan penulis janganlah kalian kubur cita-cita masa kecil kalian dan cepatlah temukan dimana passion kalian berada sebelum kalian terlambat menyadarinya.


Sekian saja tulisan ngalor ngidul saya kalau ada yang kurang berkenan mohon dimaafkan.. jika ada yang pengen sharing cerita diperbolehkan isi komen.. :)

wassalamualaikum n pareng.. :D

No comments:

Post a Comment