Wednesday 10 April 2013

Pengumuman Asistensi Praktikum Sistem Operasi

Asslamualaikum..
Daripada sms 1-1 panjang dan lama ngetiknya mending posting disini aja :D

Okk untuk syarat asistensi
1 -  Membawa laptop minimal 1 buah yang sudah terinstall ubuntu dari live cd yang ada di lab sisjarkom.
2 - Membawa lembar asistensi untuk masing" kelompok dan anggotanya.
3 - Lembar asistensi sudah harus diisi Pendahuluan, batasan masalah dan sistem seperti apa yang kalian bikin. (kalau kosongan mending pulang dulu diisi dikost dulu ya? ^^/ )
4 -  Asistensi wajib dilakukan 1 kali, lebih dari itu boleh dan sah" saja.
5 - Waktu maksimal asistensi itu adalah hari rabu tanggal 17 April 2013.

Nah diatas itu syarat asistensinya..
Kalau yang ini rule dr aku
1 - Asistensi boleh lebih dari 1 kali
2 - Harap sms jangan dadakan. Minimal H-1 lah smsnya. Biar sama" enak nanti ngatur jadwalnya.
3 - Bawa makanan ya? sapa tau kalian laper dan akunya ikutan laper :p

Kali ini kita bahas ketentuang untuk tugas besarnya nih.. Syaratnya itu minimal ada 3 program terinstal sesuai dengan judul dan tema yang kalian bikin. Semisal kemaren kalian dapet tema networking.. Nah kalian bisa bikin judul OS untuk network management atau network monitoring OS.. nah isinya nanti tuh os adalah tools" tentang monitoring jaringan gitu deh.. Ngerti kan? *kalian pinter" kok :D

untuk aplikasi apa saja yang bisa kalian install bisa cari disini nah cara installnya atau cara ngopreknya bisa kalian cari disini sering" aja googling ama searching.. ^^a
Owh ya sama 1 hal lagi.. biasanya aq ndak nerima judul yg biasa" aja lho ya? kalian harus bisa bikin sekeren mungkin dan sebagus mungkin melebihi praktikan kelas lain.. Okk? manfaatin fasilitas asistensi :)

Sepertinya untuk rule segitu aja deh ya?
untuk format lembar asistensi bisa liat disini
Nah untuk jadwal asistensinya lihat dibawah ini

Pidato Wisudawan Terbaik, Memukau Sekaligus “Menakutkan”

Assalamualaikum..
Okk kali ini saya cuman mau repost aja sebuah artikel di blog tetangga (sumber tercantum dibawah).
Artikel ini isinya tentang ya kehidupan kuliah dan setelah kuliah nanti. Mungkin disini temen" bisa membacanya kemudian mulai menyadari dan mulai berfikir bahwa untuk menggunakan waktu kuliah sebaik mungkin tidak hanya untuk mengikuti kuliah tapi ikut organisasi dll..

"Masa depan itu tidak pasti dan itu menjadi ketakutan sendiri bagi kita karena ketidakpastiannya. Karena sesungguhnya yang pasti itu hanya masa lalu dan kematian" - N.A

Silahkan menikmati artikel dibawah ini semoga bisa menjadi renungan bagi kita semua.. :)

-----------------------------------------------------------------------------------------------
Setiap acara wisuda di kampus ITB selalu ada pidato sambutan dari salah seorang wisudawan. Biasanya yang terpilih memberikan pidato sambutan adalah pribadi yang unik, tetapi tidak selalu yang mempunyai IPK terbaik. Sepanjang yang saya pernah ikuti, isi pidatonya kebanyakan tidak terlalu istimewa, paling-paling isinya kenangan memorabilia selama menimba ilmu di kampus ITB, kehidupan mahasiswa selama kuliah, pesan-pesan, dan ucapan terima kasih kepada dosen dan teman-teman civitas academica.

Namun, yang saya tulis dalam posting-an ini bukan pidato wisudawan ITB, tetapi wisudawan di Amerika. Beberapa hari yang lalu saya menerima kiriman surel dari teman di milis dosen yang isinya cuplikan pidato Erica Goldson pada acara wisuda di Coxsackie-Athens High School, New York, tahun 2010. Erica Goldson adalah wisudawan yang lulus dengan nilai terbaik pada tahun itu. Isi pidatonya sangat menarik dan menurut saya sangat memukau. Namun, setelah saya membacanya, ada rasa keprihatinan yang muncul (nanti saya jelaskan).Cuplikan pidato ini dikutip dari tulisan di blog berikut: http://pohonbodhi.blogspot.com/2010/09/you-are-either-with-me-or-against-me.html

“Saya lulus. Seharusnya saya menganggapnya sebagai sebuah pengalaman yang menyenangkan, terutama karena saya adalah lulusan terbaik di kelas saya. Namun, setelah direnungkan, saya tidak bisa mengatakan kalau saya memang lebih pintar dibandingkan dengan teman-teman saya. Yang bisa saya katakan adalah kalau saya memang adalah yang terbaik dalam melakukan apa yang diperintahkan kepada saya dan juga dalam hal mengikuti sistem yang ada.

Di sini saya berdiri, dan seharusnya bangga bahwa saya telah selesai mengikuti periode indoktrinasi ini. Saya akan pergi musim dingin ini dan menuju tahap berikut yang diharapkan kepada saya, setelah mendapatkan sebuah dokumen kertas yang mensertifikasikan bahwa saya telah sanggup bekerja.

Tetapi saya adalah seorang manusia, seorang pemikir, pencari pengalaman hidup – bukan pekerja. Pekerja adalah orang yang terjebak dalam pengulangan, seorang budak di dalam sistem yang mengurung dirinya. Sekarang, saya telah berhasil menunjukkan kalau saya adalah budak terpintar. Saya melakukan apa yang disuruh kepadaku secara ekstrim baik. Di saat orang lain duduk melamun di kelas dan kemudian menjadi seniman yang hebat, saya duduk di dalam kelas rajin membuat catatan dan menjadi pengikut ujian yang terhebat.

Saat anak-anak lain masuk ke kelas lupa mengerjakan PR mereka karena asyik membaca hobi-hobi mereka, saya sendiri tidak pernah lalai mengerjakan PR saya. Saat yang lain menciptakan musik dan lirik, saya justru mengambil ekstra SKS, walaupun saya tidak membutuhkan itu. Jadi, saya penasaran, apakah benar saya ingin menjadi lulusan terbaik? Tentu, saya pantas menerimanya, saya telah bekerja keras untuk mendapatkannya, tetapi apa yang akan saya terima nantinya? Saat saya meninggalkan institusi pendidikan, akankah saya menjadi sukses atau saya akan tersesat dalam kehidupan saya?

Saya tidak tahu apa yang saya inginkan dalam hidup ini. Saya tidak memiliki hobi, karena semua mata pelajaran hanyalah sebuah pekerjaan untuk belajar, dan saya lulus dengan nilai terbaik di setiap subjek hanya demi untuk lulus, bukan untuk belajar. Dan jujur saja, sekarang saya mulai ketakutan…….”