Friday 15 November 2013

Mengejar Mimpi Dari Sudut Sempit Kota Jogjakarta

Assalamualaikum masbero mbaksis..
Sudah lama tidak mengunjungi blog sendiri.. ^^

Akirnya bisa kembali ngeblog lagi ini setelah jadwal padat merayap karena perpindahan dari jogjakarta menuju kota metropolitan jakarta.. :)
Sesuai dengan judulnya saja sih.. hehehe.. Ceritanya sih mau sharing pengalaman aja selama kuliah di jogja hingga sampai nyasar ke jakarta.. :B

Entah kenapa aku sebagai penulis seneng banget menggunakan judul diatas sebagai suatu penyemangat tersendiri ketika sedang semangat maupun sedang down saat masih kuliah.

Ya aku hanyalah seorang anak yang boleh dibilang paling ndeso dan kuper diantara kawan"ku ketika masa kuliah.. hal ini mungkin karna aku seorang yang sedikit ansos ketika masa sekolah mulai dari smp hingga awal-awal masa kuliah.. ^^a. Ya begitulah aku ketika masa sekolah, anak yang paling sering rangking 5 paling belakang di kelas.. Terus terang saja aku ini malas belajar kalau memang pelajaran itu tidak menarik bagiku.. aku lebih suka mencontek teman daripada aku harus berpikir dan memikirkan mata pelajaran atau mata kuliah yang tidak aku sukai. Sifat jelek itu aku bawa hingga akhir masa kuliah, makanya nilai IPK ku juga tidak mencapai cum claude *bener ndak ini nulisnya --a.

Ya, aku hanyalah seorang anak yang tinggal di sudut sempit kota  Yogyakarta, Kotagede lebih tepatnya. Sebuah kota yang tidak gede juga sih.. hehehe,, tapi namanya kota gede, kota yang terkenal dengan kerajinan peraknya dan pariwisata budayanya.. sering terlihat beberapa turis suka jalan-jalan di tempat kecil ini. Sejak kecil aku dididik dengan budaya islam dan jawa. Orang tua ku sangat keras soal agama dan urusan budi pekerti. Makanya kenapa aq bilang aq ini orang paling ndeso diantara kawan-kawanku. Tapi aku bersyukur dengan cara pendidikan yang diberikan Orang tua ku. Tetap bisa unggah-ungguh (bahasa indonesianya ndak ngerti dah) dengan orang lain. Mungkin karena hal ini juga aq lebih merasa mudah bergaul dengan orang tua daripada orang yg seumuran denganku. Orang yang lebih tua masih mengerti unggah-ungguh, sedangkan yang seumuran mulai melupakan hal-hal seperti ini. Mungkin karena hal simple begini dah sering dikira angkatan tua waktu kuliah padahal masih maba --a


Kota Jogja mungkin adalah kota yang tak akan pernah tergantikan olehku, walaupun sekarang aq merantau ke jakarta dengan hiruk pikuknya serta glamournya jakarta tapi tetep donk hati berada di jogja.. ^^/ (Hai yang di jogja apa kabar?? *nyapa kambing, sapi, tiang listrik.)

Mimpi.. Kebanyakan orang takut untuk bermimpi setinggi-tingginya. Entah kenapa kita menjadi penakut seperti ini ketika kita beranjak dewasa. Padahal waktu kecil kita berani bermimpi menjadi bermacam-macam hal dari yang pengacara, dokter bahkan menjadi astonot iya ndak? Kenapa kita menjadi penakut seperti itu? Meningggalkan impian-impian untuk menjadi hal besar hanya demi kehidupan yang monoton dan membosankan sehingga menyebabkan kita terjebak kedalam zona nyaman. Aku rasa ini karena kita mulai menjadi seorang yang realistis, terlalu realistis hingga kita takut untuk bermimpi, didukung lagi dengan sistem pendidikan dan pola pikir di masyarakat.

Aku ini memang seorang pemimpi.. Pemimpi yang kalau sudah bermimpi kadang ndak masuk akal.. Dengan modal otak yang ndak pernah mencoba rangking lebih bagus dari 5 terendah, bisa apa aku ini? Ya aku memang seorang pemimpi yang mengidolankan seorang BJ Habibie, mungkin karena orang tua ku sewaktu aku kecil sering menceriterakan kisah-kisah beliau. Seorang yang kurang pandai bermimpi menjadi seperti pak habibie yang sungguh sangat pandai di mata ku. Mana bisa aku? 

Aku pernah menuliskan status didalam facebook tentang mimpi, aku sedikit lupa apa yang aku tuliskan tapi kurang lebih intinya adalah tentang ketakutan kita tentang mimpi-mimpi untuk sesuatu hal yang besar. Berbagai macam tanggapan masuk kedalam kolom komentar. Berbagai macam komentar dari teman dosen dikampus hingga dosen kampus yang berbeda (seperti yang aku bilang diatas, aku lebih mudah bergaul dengan orang yang lebih tua daripada seumuran). Ada satu komen yang menganjurkanku untuk lebih realistis dalam bermimpi. Dan ini membuatku mengernyitkan dahi.

"Tapi teman, aku seseorang paling idealis untuk urusan mimpi yang telah aku cipta"

Ya aku adalah seorang idealis, mungkin ini yang menyebabkan aku memiliki sedikit teman. Sudah ansos idealis ditambah jalan pikirku yang sedikit aneh ini. =__=" *lengkap sudah. (mungkin dari sikap idealis ini ada teman atau dosen yang tidak suka padaku. Tapi ya begitulah, mengutip kata-kata seorang Soe Hok Gie "Lebih baik dikucilkan daripada menyerah pada kemunafikan", tapi mohon dimaafkan ya teman sahabat kalau saya masih ada salah, pribadi ini akan terus berbernah).
Aku bukan seorang yang mudah menyerah terhadap mimpi-mimpiku walau aku ini bukan seorang yang pintar. Dan hal itu lah yang menyebabkan hingga saat ini aku ingin terus belajar terhadap hal yang aku sukai. Dan suatu saat aku ingin mewujudkan sebuah impian yang menurutku itu masuk akal untukku.

“Jejak kebaikan Anda akan mempertemukan anak-anak dari saudara sebangsa kita di ujung-ujung republik, dengan guru-guru terbaik” - Indonesia Mengajar

Ya aku ingin mengajarkan hal-hal yang sudah aku pelajari untuk aku bagi kepada orang lain. Ya hanya itu. tidak lebih. Untuk mewujudkan hal ini aku harus banyak belajar dan harus banyak memilik pengalaman sehingga aku dapat menceriterakannya. Ini hanyalah sebuah mimpi yang mudah bukan kawan? tapi dibelakang sebuah mimpi yang mudah ini diperlukan banyak mimpi-mimpi besar agar mimpi kecil seperti itu dapat terwujud. Dibutuhkan seorang pemimpi hal-hal besar untuk mewujudkannya. Seorang Habibie mungkin memimpikan hal yang sama.. Tapi dibutuhkan perjuangan dan mimpi-mimpi besar untuk mewujudkannya. Jadi kenapa kita takut untuk bermimpi?

--- Lanjut ke postingan selanjutnya ---

Saya pamit dulu ya kawan semua, besok pagi harus kerja. kita sambung ke postingan selanjutnya.
Jakarta 00:03 15/11/2013

Wassalamualaikum n pareeeng~

No comments:

Post a Comment