Sunday, 7 March 2010

Review acara Open Source Community Day at UII

Saat ini, software open source menjadi paradigma yang banyak dielu-elukan. Produk-produknya pun bervariasi mulai dari aplikasi sederhana sampai sistem operasi. Perkembangan opensource software yang begitu gencar ini memungkinkan setiap orang boleh mengambil source code-nya. Siapapun bisa tahu persis aplikasi atau sistem operasi tersebut dengan jelas.

Hal inilah yang akhirnya memunculkan berbagai kelemahan dan kekuatan program open source tersebut. "Kita harus waspada dengan faktor keamanan dari produk-produk opensource ini. Apabila kita sangat peduli dengan keamanan, kita harus sejak dini mengantisipasinya," ujar Arwan Ahmad Khoiruddin anggota MySQL User Group Jogja dalam Seminar Security Issue: Java, MySQL, Linux & OpenSolaris di Jurusan Teknik Informatika FTI UII, 27 Februari 2010.


Arwan, yang juga Dosen Teknik Informatika FTI UII sepakat dengan pemateri lain menyarankan beberapa langkah untuk mengantisipasi kelemahan software opensource tersebut. Menurut mereka, langkah-langkah yang seharusnya dilakukan, antara lain dengan tidak menggunakan default setting, mengunduh source code opensource yang kita pakai kemudian mengotak-atik kelemahannya dan mengkompile ulang, kemudian menggunakan program yang sudah kita custom sendiri.

Dalam acara yang membahas tentang keamanan di beberapa produk opensource tersebut, hadir pembicara lain yaitu Denny Prasetyo (dari Java User Group Joglosemar), Rahmat Febriyanto (OpenSolaris User Group Jogja), Novizul Efendi (Slackware), dan Kurniawan (Yogya Free). Dari berbagai macam keahlian dan pengalaman mereka, mereka mengupas sisi keamanan produk opensource seperti MySQL, Linux, Java, dan OpenSolaris.

Dalam kesempatan tersebut, Kurniawan dari Yogyafree memberi pengarahan bagaimana mengamankan sistem opensource sekaligus memanfaatkan opensource untuk mengecek lubang-lubang keamanan sistem lain. Menurutnya, software opensource yang paling banyak digunakan adalah linux. "Walaupun linux ini paling stabil dan paling aman, tapi ternyata linux adalah sistem operasi yang paling banyak dideface. Maka berhati-hatilah!," ungkapnya.

Dalam kegiatan yang digelar di Auditorium Fakultas Teknologi Industri UII tersebut, hadir sekitar 200 peserta yang terdiri dari mahasiswa Jogja, beberapa dari luar Jogja seperti ITB, serta beberapa praktisi dan pemerhati opensource Indonesia.

MySQL database security:Download
Open Solaris security:Download

Sumber : UII.ac.id


Wah seminarnya bagus sech.. menurut saya mengapa linux banyak di deface? Karena linux banyak digunakan sebagai web server oleh para web developer.

"Sekian"

No comments:

Post a Comment