Friday, 6 April 2012

Cara Menjadi Profesional IT di Luar Negri

Oleh Himawan Nugroho

Banyak orang yang bermimpi dan bercita-cita untuk bekerja di luar negri. Pendapatan yang relatif lebih besar, mendapat pengalaman dan cerita unik, membuka wawasan, maupun taraf hidup yang lebih baik merupakan beberapa alasan mengapa orang-orang tertarik untuk merantau jauh meninggalkan kehidupan nyaman di Indonesia. Tidak ada yang salah untuk bercita-cita tinggal di luar negri, karena pengalaman yang didapat bisa menjadi masukan bagi kita dalam membangun negara. Selain menjadi duta bangsa yang memperkenalkan tradisi dan kebudayaan Indonesia di luar sana, pendapatan yang umumnya diinvestasikan di negri sendiri merupakan tambahan devisa yang ikut menggerakkan roda perekonomian.

Sebenarnya dengan jaman yang sudah global seperti sekarang bekerja di luar negri bukanlah hal yang sulit untuk dicapai. Dengan adanya Internet batas fisik dan komunikasi antar negara sudah bisa dijembatani dengan baik. Kita yang sebelumnya hanya bisa melihat negara-negara lain dari televisi sekarang bisa berkomunikasi langsung dengan orang-orang di belahan bumi manapun dengan mudah dan biaya yang murah jika menggunakan fasilitas Internet seperti email, chat, maupun telepon berbasis IP (voice over IP - VOIP). Ini tentunya memudahkan bagi para calon pekerja yang ingin berhubungan dengan perusahaan di negara lain yang ingin dimasuki. Informasi tentang lowongan kerja di seluruh dunia selalu tersedia dan dapat diakses dari mana saja. Resume calon pekerja pun dapat dipublikasikan dengan cepat ke berbagai perusahaan yang sedang membuka lowongan.

Salah satu bidang pekerjaan di luar negri yang bisa dimasuki oleh orang-orang Indonesia adalah bidang Teknologi Informasi. Hal ini disebabkan karena kebutuhan akan pekerja IT di seluruh dunia yang masih sangat banyak. Selain itu skill yang diperlukan pun bersifat universal, jika kita menguasai sistem IT di negara sendiri maka kemungkinan kita mampu melakukannya di negara lain. Kemampuan orang Indonesia di bidang inipun sangat baik dan mampu bersaing dengan pekerja-pekerja dari negara lain. Banyaknya program sertifikasi dari vendor-vendor IT semakin memudahkan dalam berkompetisi, karena skill dan kemampuan kita sekarang bisa diukur oleh suatu program ujian internasional dan sertifikasinya diakui di seluruh dunia. 

Berdasarkan pengalaman pribadi penulis selama bekerja bertahun-tahun di luar Indonesia sebagai tenaga profesional IT, penulis ingin membagikan 10 hal yang harus diperhatikan oleh mereka yang ingin bekerja di luar negri. Walaupun ada beberapa poin yang spesifik membahas tentang IT, poin-poin lainnya merupakan hal umum yang bisa diterapkan untuk bidang pekerjaan lainnya. 

1. Berbahasa Asing Dengan Optimal

Bahasa adalah penghubung dengan dunia. Untuk menjadi tenaga profesional di luar negri minimal kita harus menguasai bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan. Bahasa sebenarnya bisa dipelajari dengan cepat jika dipergunakan secara terus-menerus. Jadi sering-seringlah menulis dan berlatih berbicara dalam bahasa Inggris untuk melancarkannya. Dan banyak orang berpikiran bahwa kemampuan bahasa Inggris yang dimiliki haruslah fasih, menggunakan grammar yang benar, serta pronounciation atau pengucapan harus sempurna sebelum bisa bekerja di luar negri. Penulis sering bertemu dengan orang-orang dari negara Cina yang bahasa Inggrisnya jauh dari sempurna tapi bisa bekerja keliling dunia. Atau orang Eropa seperti dari Prancis yang pengucapannya sulit dimengerti karena terbiasa dengan pengucapan dalam bahasa Prancis, tapi bisa presentasi di depan banyak orang dari berbagai negara. Yang paling penting itu sebenarnya adalah kita bisa berkomunikasi dengan lancar dan lawan bicara bisa mengerti ide yang ingin kita sampaikan 

2. Skill Yang Kompetitif

Sangat penting untuk memiliki skill yang sebenarnya, yang dibutuhkan di belahan dunia manapun. Carilah skill yang kita sukai dan pelajarilah secara mendalam sampai kita mencapai level yang membuat kita kompetitif. Jika skill yang kita punya masih tidak bisa bersaing di negri sendiri, bagaimana kita bisa berharap untuk bisa bersaing di negara orang? Orang Indonesia itu biasanya memiliki skill yang bertolak belakang dengan orang dari negara lain yang lebih maju. Biasanya kita mampu untuk mengerjakan berbagai bidang yang berbeda-beda, tapi tidak memiliki suatu spesialisasi apapun. Berbeda dengan orang asing yang biasanya memiliki spesialisasi dan sangat ahli hanya di satu bidang yang terbatas saja. Hal ini mungkin disebabkan karena kondisi pekerjaan di Indonesia yang mengharuskan para karyawan untuk mampu merangkap beberapa pekerjaan sekaligus. Ini sebenarnya merupakan suatu keuntungan karena membuat kita memiliki beberapa bidang alternatif ketika sedang mencari pekerjaan. Lebih baik lagi jika kita mengerti berbagai bidang namun tetap memiliki satu spesialisasi yang membuat skill kita sangat kompetitif 


3. Mengapa Gelar Universitas Tidak Penting

Gelar universitas masih merupakan hal yang penting di Indonesia. Berdasarkan pengalaman penulis, gelar ini tidak terlalu penting untuk menjadi profesional IT di luar negri. Hal itu dikarenakan karena standar pendidikan dan nama universitas kita tidak terlalu dikenal di luar sana. Umumnya perusahaan lebih melihat ke pengalaman nyata, skill yang dimiliki, sertifikasi profesional dan juga kemampuan lain yang dibutuhkan oleh perusahaan seperti kemampuan komunikasi, presentasi, mampu bekerja dalam team dan hal lainnya, yang bisa dilihat ketika calon pekerja melalui proses interview. Mungkin salah satu kegunaan gelar universitas seperti sarjana maupun diploma untuk kerja di luar negri hanyalah ketika pengurusan visa kerja. Ini bukan berarti penulis menyarankan supaya tidak perlu kuliah dan menjadi sarjana! Tapi hanya ingin menekankan bahwa semua orang, baik yang sarjana atau tidak, ataupun yang kuliah di universitas negri terkenal atau hanya di sekolah kejuruan di daerah, memiliki peluang yang sama untuk bisa menjadi tenaga profesional IT di luar negri asal mau membuat rencana dan bekerja keras untuk meraihnya 

4. Sertifikasi Profesional Bertaraf Internasional

Berbagai vendor IT seperti Cisco Systems membuat program sertifikasi profesional dengan tujuan untuk memudahkan orang-orang dalam mempelajari produk mereka, yang sekaligus merupakan cara agar produk atau solusi mereka semakin dikenal. Berbeda dengan gelas universitas yang lebih dilihat hanya di dalam negri, sertifikasi dari vendor IT merupakan tolak ukur kemampuan seseorang dalam menguasai produk atau teknologi tertentu, dan sertifikasi ini diakui di seluruh dunia. Umumnya setiap program sertifikasi memiliki kurikulum dan beberapa tingkatan level sesuai dengan tingkat kesulitan dan kemampuan yang diujikan. Ujian untuk mendapat sertifikasi biasanya berupa ujian secara online di tempat-tempat yang sudah ditunjuk, sampai ke ujian lab bahkan presentasi dan interview untuk level yang paling tinggi. Memiliki sertifikasi profesional merupakan pembuktian akan kemampuan seseorang, dan tidak penting dari negara mana orang itu berasal, atau punya gelar sarjana atau tidak, atau yang lainnya. Jika mampu lulus ujian dari suatu program sertifikasi ini berarti orang tersebut sudah mencapai level kemampuan sesuai dengan materi yang diujikan, yang diakui di taraf internasional

5. Pengalaman dan Reputasi

Memiliki sertifikasi yang diakui secara internasional memang penting, tapi lebih penting lagi untuk memiliki kemampuan dan pengalaman yang sebenarnya. Pengalaman mengubah pola pikir dan cara pandang. Orang yang sudah berpengalaman akan terlihat dari caranya mendiskusikan sesuatu yang dia tahu persis, karena sudah pernah melakukannya sendiri. Sedapat mungkin kita harus memiliki pengalaman yang intensif dan yang bervariasi. Seseorang baru bisa dikatakan ahli dalam membangun sistem IT jika dia sudah pernah melakukannya sendiri selama bertahun-tahun dan untuk tipe industri customer yang berbeda-beda. Seorang konsultan yang baik adalah orang yang sudah pernah melakukan hal-hal yang detil secara langsung, sehingga ketika membuat suatu perencanaan pengalaman yang dimilikinya bisa menjadi masukan yang berharga. Memiliki reputasi kerja yang bagus pun penting karena bisa memperluas kontak dan referensi yang bisa bermanfaat suatu saat nanti. Selalulah menjaga hubungan baik dengan orang lain yang terlibat atau bersama-sama melakukan suatu pekerjaan dengan kita, karena suatu ketika nanti mungkin kita harus bekerja sama lagi dengan mereka. Perusahaan di luar negri biasanya lebih menyukai calon pekerja yang sudah pernah bekerja di luar negri, atau setidaknya pernah bekerja di perusahaan multi nasional di Indonesia, karena ini berarti orang tersebut sudah terbiasa dengan suasana bekerja dengan orang-orang yang berasal dari negara dan kebudayaan yang berbeda. Oleh karena itu jangan terlalu memilih atau mengharapkan gaji yang terlalu besar untuk pekerjaan pertama di luar negri. Anggap saja pekerjaan pertama yang kita dapat itu hanya untuk mencari pengalaman, memperbagus profil, dan merupakan suatu investasi buat masa depan. Gaji akan semakin berkembang sesuai dengan pengalaman yang dimiliki karena untuk perusahaan berikutnya kita sudah memiliki posisi tawar yang lebih tinggi dari sebelumnya ketika kita belum mempunyai banyak pengalaman

6. Membangun Avatar

Definisi penulis tentang avatar adalah profil atau citra diri yang kita bangun dengan tujuan untuk memasarkan diri. Avatar kita harus bisa meyakinkan orang tentang kemampuan yang kita miliki. Di dunia kerja profesional bukan diri kita yang sebenarnya yang penting, tapi apa yang orang percaya bisa kita lakukan. Sebagai contoh, seorang pembicara publik yang terbaik barangkali adalah seorang pemalu di kehidupan sehari-hari. Dia bisa memberi pidato terbaik di depan orang ramai karena dia berlatih keras setiap hari dan membuat semua orang percaya dengan apa yang dia katakan. Kita harus membangun avatar supaya orang yakin dan mau mempekerjakan kita, terlepas dari hal-hal lain yang tidak berhubungan seperti paspor negara mana yang kita miliki atau postur tubuh atau kepercayaan yang kita anut dan sebagainya. Jika profil kita menunjukkan berbagai kelebihan yang diperlukan oleh perusahaan pada umumnya maka kemungkinan untuk mendapat pekerjaan akan jauh lebih besar. Memiliki bayangan tentang avatar ideal yang ingin dicapai bisa juga menjadi target untuk dikejar. Kita bisa membuat target tentang profil yang ingin kita capai, yang kita tahu merupakan kebutuhan umum dari perusahaan yang bergerak di industri yang ingin kita masuki, dan kemudian membuat rencana dan berusaha untuk meraihnya

7. Resume yang Menjual

Resume adalah ringkasan singkat tentang diri kita yang merupakan alat utama dalam memasarkan diri. Resume bisa dikatakan sebagai hal pertama yang dilihat perusahaan ketika meneliti diri kita. Oleh karena itu buatlah resume yang menjual. Biasanya resume yang bagus itu tidak terlalu panjang, langsung ke poin utama, menunjukkan kemampuan dan avatar kita, memberi tahu target apa yang ingin kita capai dengan bergabung ke perusahaan tersebut dan apa yang kita tawarkan ke perusahaan, mencantumkan ringkasan pengalaman, prestasi di pekerjaan yang pernah diraih, sertifikasi yang dimiliki, training serta pendidikan yang berhubungan beserta referensi pendukung. Tidak perlu menuliskan hal-hal yang tidak perlu seperti: biodata lengkap seperti tempat tanggal lahir, alamat, agama, foto, status berkeluarga dan lainnya (informasi pribadi cukup nama, email, dan nomor telepon), hobby ataupun pengalaman yang tidak berhubungan dengan pekerjaan. Semakin sedikit informasi pribadi di resume tapi memiliki daya tarik akan menyebabkan perusahaan yang berminat untuk mencoba mencari tahu lebih banyak dan menghubungi kita. Ini berarti kita sudah berhasil membuka komunikasi dan memulai proses pertama dari penyeleksian! Dan pasanglah resume kita di berbagai tempat informasi pekerjaan seperti Monster, Jobsdb, dan juga di jejaring sosial di Internet. Pastikan resume kita mengandung kata-kata kunci yang bisa ditemukan oleh mesin pencari dengan mudah

8. Memperluas Kontak

Penulis percaya bahwa salah satu pendukung utama dalam mendapat pekerjaan adalah kontak (who you know). Bisa jadi kontak kitalah yang memperkenalkan kita ke perusahaan atau menjadi referensi ketika perusahaan melakukan proses verifikasi tentang diri kita. Perluaslah kontak dengan mengikuti mailing list para profesional IT di luar negri, dan juga manfaatkan jejaring sosial di Internet seperti LinkedIn. Mailing list seperti indocisco berisi ribuan profesional jaringan komputer, baik yang berdomisili di dalam maupun luar negri. Teman-teman Indonesia yang sekarang tinggal di Silicon Valley, California, USA membentuk mailing list indo-svjobs yang berisi informasi tentang lowongan kerja di sana, visa kerja, biaya hidup dan informasi bermanfaat lainnya. Parakontel adalah mailing list yang berisikan para profesional di bidang telekomunikasi yang banyak bekerja di seluruh penjuru dunia. Setiap kali bekerja dengan orang lain selalulah menjaga hubungan baik karena orang tersebut barangkali akan menjadi kontak kita di masa depan. Jejaring sosial profesional seperti LinkedIn mempermudah untuk menemukan orang-orang lain yang berprofesi sama dengan kita, dan kita juga bisa memperluas kontak dengan para rekruiter dari perusahaan sehingga profil kita bisa dilihat dan ditemukan dengan mudah oleh mereka ketika sedang mencari calon pekerja 

9. Interview Like a Pro

Judul poin ini sengaja ditulis dalam bahasa Inggris untuk mengingatkan bahwa jika ingin bekerja di luar negri setiap calon pekerja harus bersiap-siap menghadapi proses interview yang dilakukan dalam bahasa asing! Sebenarnya ini tidak terlalu sulit karena pertanyaan interview umumnya tidak terlalu berbeda, dan kita bisa berlatih tanya jawab dalam bahasa Inggris untuk melancarkannya. Seperti sudah disebutkan di poin pertama di atas, bahasa akan menjadi lancar jika sering digunakan. Jangan terlalu memikirkan grammar atau pronounciation ketika sedang berbicara, yang terpenting adalah kita bisa berkomunikasi untuk menyampaikan ide kita secara lancar. Apalagi untuk pekerjaan di luar negri umumnya interview di tahap awal dilakukan melalui telepon, maka ketidaklancaran kita dalam menjawab karena terlalu berhati-hati dalam berbahasa Inggris bisa menimbulkan persepsi yang berbeda. Penulis sering mendapat masukan dari rekruiter di luar negri yang menyatakan bahwa orang Indonesia yang penulis rekomendasikan tidak mampu berkomunikasi dengan baik. Padahal kenyataannya orang tersebut sangat pintar ketika melakukan presentasi di Indonesia, dan kesan tersebut didapat hanya karena kekurang lancaran dia dalam menjawab pertanyaan melalui telepon dalam bahasa Inggris. Selalulah melakukan riset kecil untuk mencari tahu tentang perusahaan yang ingin dimasuki. Selain bisa menjadi salah satu bahan diskusi selama interview ini juga merupakan salah satu bukti bahwa kita benar-benar tertarik untuk bekerja di sana

10. Menjadi Kontraktor

Di Indonesia menjadi pegawai tidak tetap barangkali nerupakan hal yang kurang populer dan memiliki konotasi yang kurang baik dibandingkan menjadi pekerja tetap. Namun di luar negri ini adalah hal yang umum karena banyaknya perusahaan yang melakukan outsourcing - memberikan bagian pekerjaan tertentu ke perusahaan lain atau pekerja kontraktor - untuk mengurangi jumlah pegawai tetap yang mengerjakan pekerjaan tersebut. Suatu perusahaan yang bergerak di bidang non-IT, misalnya, sering mempekerjakan kontraktor untuk mengurusi sistem IT nya sehingga pegawai tetap perusahaan tersebut bisa fokus mengurusi bisnis utama mereka. Di luar sana tidak ada perbedaan status antara pegawai tetap dan kontraktor. Memang benar bekerja dengan kontrak berarti ada jangka waktu tertentu dalam bekerja di suatu negara, dan selalu ada kemungkinan kontrak tersebut tidak diperpanjang sehingga harus mencari kontrak baru. Namun hal ini biasanya dikompensasi dengan bayaran yang lebih besar dibanding bekerja sebagai pegawai tetap, dan memiliki keuntungan karena si kontraktor bisa memilih dan menentukan secara relatif bebas di kontrak berikutnya dia ingin bekerja untuk siapa dan di negara mana. Umumnya kontraktor ini bekerja di perusahaan pengguna jasa mereka melalui agen-agen internasional yang menjadi penghubung. Bergabunglah dengan komunitas profesional Indonesia yang sudah terbiasa bekerja sebagai kontraktor, seperti Parakontel, untuk mendapat informasi tentang agen mana yang bisa dipercaya, untuk mengetahui kisaran harga jasa kontrak sesuai dengan bidang pekerjaan dan harga di pasaran, sistem pembayaran, visa kerja, biaya hidup di negara tertentu dan informasi lainnya

-

Penulis adalah seorang profesional IT di bidang jaringan komputer yang sudah bekerja di luar negri sejak awal 2002. Orang Indonesia pertama yang memiliki sertifikasi profesional CCIE di tiga bidang yang berbeda, penulis sekarang tinggal di Dubai dan bekerja sebagai Senior Consultant untuk Cisco Systems International B.V. dengan spesialisasi teknologi Next Generation Networks dengan cakupan negara-negara Eropa, Timur Tengah, Afrika, Amerika Tengah dan Latin. Penulis bisa dihubungi melalui email: cisco_freek@yahoo.com. Blog penulis brokenpipes.blogspot.com dan himawan.blogsome.com

Sumber : disini

No comments:

Post a Comment